Wednesday, July 29, 2009

Bola Ping Pong & Tahu Pong

Apa bedanya bola ping pong dan tahu pong? Tentu jawabnya tahu pong bisa dimakan, sedangkan menelan bola ping pong bisa bikin terdesak. Yang mau kita soroti adalah perbedaan ketika tahu pong dilempar ke lantai segera berubah menjadi tahu gejrot, hancur berantakan, sedangkan bola ping pong memantul kembali. Semakin kuat bola ping pong dilempar kelantai, semakin tinggi daya pantulan baliknya.

Dalam hidup ini, kita kadang bertemu dengan orang bermental tahu pong, ketika ditimpa kesulitan dan kegagalan hidup, ia hancur berantakan dan tidak sanggup balik kembali.

Ia berubah jadi tahu gejrot yang tenggelam dalam kekecewaan hidup dan meratapi nasib sial hidupnya.

Sebaliknya, kita kagum dan heran ada segelintir orang hidup bagaikan bola ping pong yang justru ketika dihempas oleh tekanan dan kegagalan hidup, mereka justru mampu berbalik kembali.

Bola ping pong memiliki kemampuan bounce back. Inilah yang kita sebut dengan semangat tahan banting. Semangat tahan banting adalah kemampuan untuk pulih kembali dari kegagalan, kekecewaan dan tantangan kehidupan; kemampuan untuk menang atas tekanan dan stres; kemampuan untuk merubah hal yang tidak baik menjadi positif dan berharga dalam hidupnya.

Banyak orang tua keliru dalam mendidik anak yakni dengan segala usaha melindungi anak dari infiltrasi racun budaya dan hanya memberikan dunia yang aman. Dibalik sikap ini tersembunyi sikap yang terus menerus mempersalahkan dunia sekitar. Ini tidak menolong. Sebab semua studi ilmiah menyatakan bahwa anak-anak menghadapi tantangan didalam hidup mereka. Dengan hanya memberikan suatu safe environment, orang tua telah merebut hak anak untuk memiliki semangat tahan banting yang ditimbulkan dari hasil pengalaman mereka menghadapi tantangan dan perlawananan dalam hidup ini.

Orang yang bermental tahu pong adalah orang yang selalu menyalahkan dunia sekitarnya, ketika ia menghadapi tantangan dan kegagalan hidup. Orang yang akhirnya menjadi tahu gejrot adalah orang yang selalu berpikir ia harus mendapatkan segala yang baik dan diperlakukan baik dalam hidup ini.

Sebab ia dari kecil telah dirusak oleh didikan orang tua yang keliru yang tidak melatih semangat tahan banting. Untuk memiliki semangat tahan banting, adalah ketika ada tantangan dan kegagalan terjadi, jangan lihat itu sebagai hal yang fatal, tetapi belajarlah dari kesalahan. Mungkin sebenarnya anda tidak gagal, namun anda merasa gagal karena anda menaruh suatu ekspektasi yang tidak realistis.

Jangan pernah takut pada kegagalan, sebab yang membuat orang tidak bisa bangkit kembali adalah anggapan bahwa ia tidak boleh pernah gagal dalam hidup ini. Orang yang memiliki semangat tahan banting adalah orang yang sudah duga kegagalan bisa datang suatu ketika maka ia sudah siap.

Kemampuan untuk menyelesaikan problema dan pengambilan keputusan yang benar adalah komponen yang penting dalam hidup mereka yang memiliki semangat bola ping pong.

Orang tua sering berpikir anaknya masih kecil untuk membuat keputusan, akhirnya segala sesuatu diselesaikan oleh orang tua.

Nampaknya baik sebab sangat praktis dan efisien, tetapi efeknya dikemudian hari, anak itu kurang memiliki semangat juang dan tahan banting, anda perlu belajar (& latihlah anak kita) mendefinisikan problem dengan jelas, memikirkan segala aspek langkah-langkah yang bisa ditempuh dan segala konsekuensi yang mungkin timbul, sebelum mengambil keputusan dan  Jadilah bola ping pong yang tahan banting dalam hidup ini.

KARTU KREDIT

Pastikan membaca ke-tiga kasus di bawah ini. Sebuah rangkain kasus yang sangat menarik.
* * * * *
KASUS 1
Ini yang terbaru. Orang- orang tanpa kita sadari sibuk mencari cara untuk menipu kita.
Seorang teman pergi ke klub fitness lokal dan meletakkan barang-baranya di liker. Setelah selesai berolah raga dia mandi, keluar, dan melihat pintu lokernya terbuka. Dia berpikir 'Lucu, mungkin saya lupa mengunci loker'.
Dia periksa dompetnya, kelihatan beres - semua kartu kredit ada di tempatnya.
Beberapa minggu kemudian tagihan rutin kartu kredit diterimanya - ada tagihan yang mencengangkan sebesar $14,000 (140 juta rrupiah) !
Dia segera menghubungi kantor kartu kredit itu dan marah-marah, berkata bahwa dia tidak pernah melakukan transaksi sebesar itu.
Petugas di sana kemudian melakukan pemeriksaan dan menurut data yang ada tidak ada kesalahan pada sistem. Petugas itu bertanya apakah kartunya dicuri orang.
'Tidak' katanya, tapi ketika dia membuka dompetnya, mengambil kartu kredit, dan yup - anda bisa menduganya - ternyata kartunya sudah ditukar. Yang ada di dalam dompetnya sekarang adalah sebuah kartu kredit dari bank yang sama yang sudah kadaluwarsa.
Seorang pencuri ternyata telah membuka paksa lokernya di klub fitness dan menukar kartu kreditnya.
Putusan : Penerbit kartu kredit berkata bahwa karena dia tidak pernah melaporkan kehilangan kartu kreditnya dari awal, maka dia harus membayar semua tagihan yang terhutang.
Berapa banyak dia harus membayar barang-barang yang tidak pernah dibelinya? $9,000 (90 juta rupiah!) !
Kemudian mengapa tidak ada konfirmansi dari penerbit kartu kredit saat kartu itu digesek?
Pemakaian dalam jumlah yang kecil sangat jarang mendapatkan "tanda peringatan" dari beberapa penerbit kartu kredit.
Jumlah yang besar itu terjadi karena akumulasi dari pemakaian yang kecil secara terus menerus!
* * * * *


KASUS 2
Seorang laki-laki makan di restoran lokal dan membayar tagihannya dengan kartu kredit.
Kertas tagihan diantar, dia menandatangani, dan pelayanan melihat bon dan memberikan kartu kreditnya.
Biasanya dia langsung memasukkan kartu kredit itu ke dalam dompet. Tapi lucunya dia secara tidak sengaja mengamati kartu kreditnya, dan ternyata yang diterima adalah kartu kredit milik orang lain yang sudah kedaluwarsa.
Dia segera memanggil pelayan itu lagi dan pelayan itu tampak kebingungan.
Pelayan mengambil kartu itu, meminta maaf dan segera kembali ke kasir di ikuti pandangan mata penuh selidik dari pemilik kartu. Dia memberikan kartu kredit kedaluwarsa itu pada kasir, dan petugas konter kasir segera melihat ke bawah dan mengambil kartu yang sebenarnya.
Tidak ada kata-kata yang diucapkan --- sama sekali tidak ada! Pelayan mengambilnya dan memberikan pada pelanggan itu sambil meminta maaf.
Putusan : Pastikan bahwa kartu kredit di dompet adalah benar-benar milik anda. Periksa nama di kartu setiap kali anda menandatangani setiap lembar tagihan atau jika kartu anda dibawa pergi pelayan dalam waktu yang singkat.
Banyak orang langsung memasukkan kartu kredit ke dalam dompet bahkan tanpa melihatnya, karena beranggapan bahwa kartu itu memang miliknya.
DEMI KEAMANAAN ANDA, CIPTAKAN KEBIASAAN UNTUK MEMERIKSA IDENTITAS KARTU KREDIT ANDA SETIAP KALI KARTU ITU ANDA TERIMA SETELAH MELAKUKAN TRANSAKSI!
* * * * *


KASUS 3
Kemarin saya pergi ke retoran pizza dan mengambil barang yang pesanan saya.
Saya membayar dengan kartu kredit Visa, yang tentu saya langsung terhubung pada akun pemeriksaan saya.
Anak muda yang berada di balik konter mengambil kartu saya, menggesek, dan meletakkan di meja konter untuk menunggu saya tanda tangan, dimana ini adalah sebuah prosedur standar.
Saat dia menunggu, dia menggambil hapenya dan mulai menelpon.
Saya memperhatikan hape itu karena saya juga punya dengan model yang sama, tapi tampaknya sedikit berbeda dengan yang ada di pasaran. Kemudian yang mendengar suara cekrek yang sama dengan bunyi telpon saya jika digunakan untuk mengambil foto.
Setelah tanda tangan selesai dia mengembalikan kartu saya kembali, sementara itu saya berpikir: 'saya rasa dia sudah mengambil foto kartu kredit saya'.
Anak muda itu melakukan sebuah tipuannya dengan baik, tapi saya telah memperhatikannya.
Tanpa banyak bicara, begitu meninggalkan restoran pizza itu saya segera membatalkan kartu kredit saya.
Apa yang ingin saya sampaikan adalah berhati-hatilah terhadap sekeliling anda setiap saat. Kapan saja anda mempergunakan kartu kredit anda, selalu waspada dan jangan lengah. Perhatikan siapa yang berdiri di dekat anda dan apa yang mereka lakukan pada kartu anda ..
Berhati-hatilah terhadap hape, karena sekarang ini umumnya hape sudah dilengkapi dengan kamera.
* * * * *